cover
Contact Name
Dewi Anggraeni
Contact Email
dewianggraeni@unj.ac.id
Phone
+6285797904139
Journal Mail Official
jurnalstudialquran@unj.ac.id
Editorial Address
Gedung K, Lt II, Ruang 207 Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta Jln. Rawamangun Muka, Jakarta Timur Tel./Fax 021-47881925
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Studi Al-Qur'an
ISSN : 02161648     EISSN : 23392614     DOI : https://doi.org/10.21009/JSQ
Jurnal Studi Al-Quran (JSQ) published two times a year in January dan July. Jurnal Studi Al-Quran contains scientific articles, research, research of community society, and students thesis reviewing socially religious problems and education issues by using tafsir thematic perspective and Islamic Study approach
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Studi Al-Qur'an" : 7 Documents clear
Pendidikan Karakter Berbasis Spiritualisme Islam (Tasawuf) Achmad Husen; Andy Hadiyanto; Andri Rivelino; Syamsul Arifin
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter yang sudah dicanangkan oleh Presiden RI belum maksimal implementasi dan dampaknya bagi perbaikan karakter dan budaya bangsa. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal di antaranya adalah model Pendidikan Karakter yang dikembangkan masih belum menyentuh tataran ruhaniah siswa. Dengan kata lain, pendidikan karakter baru terhenti pada aspek IQ dan EQ tetapi belum menyentuh aspek SQ. Dalam Islam terdapat disiplin ilmu yang focus kajiannya adalah pembersihan jiwa agar manusia mampu mendekatkan diri kepada Allah melalui semangat kecintaan kepadaNya dan pelayanan kepada sesama. Disiplin ilmu tersebut sudah menjadi semacam metode dan tehnik pelatihan jiwa yang kemudian dikenal dengan Tasawuf. Dalam tasawuf pendidikan jiwa akan melahirkan karakter manusia nafs muthmainnah, yaitu tipologi manusia yang orientasi hidupnya kepada keridhaan Tuhan. Untuk mencapai jenjang tersebut, maka dalam tasawuf diperlukan proses latihan jiwa (riyadhah) dan lelaku (suluk). Sebuah proses yang tidak instan, melainkan melalui tahapan-tahapan/stasiun-stasiun pelatihan jiwa yang disebut dengan maqamat wa ahwaal.Penelitian ini bertujuan menghasilkan Model Pendidikan Karakter Berbasis Spiritualisme Islam (Tasawuf). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R & D). Hasil penelitian menggambarkan bahwa dalam pendidikan karakter berbasis asawuf, Visi Pendidikan karakter berbasis Tasawuf adalah membebaskan peserta didik dari paradigma materialisme dan sekularisme untuk mengembalikan Fithrah kemanusiaannya. Misinya adalah: 1) Mendidik mahasiswa agar memiliki 3 (tiga) karakter utama sebagai pangkal karakter positif lainnya, yaitu: kebijaksanaan, keberanian, dan Iffah; 2) Memadukan aspek knowledge, pembiasaan, interaktif, dan olah jiwa (pendisiplinan jiwa/riyadhah); 3) Mendidik karakter peserta didik melalui pendidikan hati nurani (qalb). Tujuannya memberikan kompetensi peserta didik: 1) mampu membaca fenomena alam, sosial, dan budaya sebagai tanda kehadiran Tuhan; 2) mampu mematuhi dan meformulasi norma dan aturan; 3) mampu memahami hikmah dan manfaat norma dan aturan bagi kemaslahatan umat manusia; 4) mampu mengontrol diri dari berbagai sikap negatif; dan 5) mampu mengembangkan diri dengan melakukan sikap-sikap positif.
Pemikiran Keislaman Tokoh Sosialis Abdul Fadhil
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran keislaman dua tokoh besar dari negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Kedua tokoh fenomnal tersebut, Soekarno dan Gamal Abdul Nasser memiliki beberapa persamaan yang menarik untuk dikaji di antaranya sama-sama pernah menjadi presiden dan berpengaruh dalam dunia perpolitikan Internasional. Penelitian ini menggunakan metode kuanlitatif dengan kajian pustaka. Temuan dari penelitian ini adalah mengungkap bahwa kedua tokoh tersebut sangat erat intelektualitasnya terkaiat dengan ajaran-ajaran Islam. Pemikiran keislaman dari kelompok Islam sosialis dapat direpresentasikan dari pemikiran tokoh-tokoh sosialis Muslim yang mengintegrasikan pemikiran sosialisme modern dengan nilai-nilai keagamaan Islam. Contoh representasi pemikiran keislaman sosialis dapat dilihat dari Soekarno dan Gamal Abdul Nasser.
Analisis Kebutuhan Lulusan Jurusan Ilmu Agama Islam Sari Narulita; izzatul Mardhiah; Rihlah Nur Aulia; Eka Napisah
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan daya saing dan mutu perguruan tinggi perlu dilakukan secara berkesinambungan. Hal tersebut dilakukan dengan menselaraskan kompetensi lulusan dengan kebutuhan stakeholder. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kompetensi yang dibutuhkan oleh stakeholder atas lulusan Jurusan Ilmu Agama Islam di Universitas Negeri Jakarta. Hal ini dilakukan dengan studi kinerja mahasiswa yang sedang melakukan praktik kerja lapangan di beberapa lembaga / perusahaan. Penelitian ini berguna untuk sinkronisasi kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa dengan kurikulum yang berlaku di Jurusan Ilmu Agama Islam. Penelitian ini menjadi refleksi dan bahan pendukung perencanaan pengembangan kurikulum berbasis KKNI untuk Jurusan Ilmu Agama Islam Metode penelitian ini kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Data diperoleh dari kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertutup dan terbuka. Temuan disusun dengan sajian data untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan, serta masukan dan saran yang bisa diajukan.
Telaah Hadis Nabi Sebagai Pendidik Khairil Ikhsan Siregar
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidik dalam perspektif islam tidak tertepas dari upaya merujuk kepada konsep-konsep al-Qur’an dan hadis. Peran Rasul Muhammad SAW. Adalah pendidik umat islam khususnya dan juga untuk sekalian alam. Hadis Nabi pada kenyataannya sebagai dokumentasi pemberitaan tetang kehidupan Nabi selama masa hidupnya. Ulama membagi hadis kepada tiga bagian; hadis qauliah (hadis perkataan), hadis fi’liah (hadis perbuataan) dan taqrir Nabi (ketetapan Nabi). Telaah tentang hadis nabi sudah sejak masa kenabian, masa sahabat, masa tābi’in dan seterusnya masa para imam hadis yang menyusun kitab-kitab referensi hadis.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keorisinilan sebuah makna hadis Nabi SAW, yaitu: “Nabi adalah seorang pendidik/guru,” sehingga dapat dijelaskan kualitas hadis tersebut. Metode penelitian ini kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis dengan instrumen ilmu al-jarh wa al-ta’dil.Hasil dari penelitian diperoleh beberapa hal sebagai berikut:a. Data-data antara guru dan murid dalam jalur sanad melalui penelitian kepada kitab-kitab al-jarh wa al-ta’dil menunjukkan ada kesinambungan, kemudian menjadi pertimbangan dalam menetapkan bahwa hadis-hadis tersebut muttashi (bersambung).b. Data-data tahun wafat para periwayat hadis menjelaskan bahwa umur manusia yang logis, menjadi pertimabangan bahwa mereka pernah bertemu dalam situasi pembelajaran antara guru dan murid. Data tersebut menjadi petunjuk bahwa hadis ini muttashil (bersambung).c. Data-data tentang komentar-komentar para ulama kritikus hadis tentang sifat-sifat yang melekat pada diri para periwayat hadis berada pada posisi al-ta’dil peringkat pertama sampai keempat. Ulama hadis sepakat bahwa posisi al-ta’dil dari tingkat pertama sampai keempat bisa dijadikan hujjah syar’i dalam praktik kehidupan umat Islam.d. Hadis pertama, kedua dan hadis pembanding semua termasuk hadis muttashil dan shahih dari kajian sanad hadisnya.
Pandangan Tokoh Agama Non Islam Terhadap Gagasan Gus Dur Tentang Pluralisme Maulana Yusup; Zulkifli Lubis; Noor Rachmat
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The researcher concludes that the notion of pluralism with Gus Dur perception of non-Muslim religious leaders can diteriam (comfortable), that Gus idea of pluralism is inseparable from democracy, culture, justice and inklusifisme . And of the concept of democratic pluralism Gus Dur, culture, justice and inklusifisme be known, Praise be to Allaah than these four concepts is a major theme of thinking Gus Dur is human. This study aims to describe and analyze the views of non-Muslim religious leaders to the idea of Gus Dur on religious pluralism.
Konsep Gerakan Ekoteologi Islam Studi Atas Ormas NU Dan Muhammadiyyah Izzatul Mardhiah; Rihlah Nur Aulia; Sari Narulita
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Permasalahan lingkungan dan perlindungan alam dan sumberdaya alam tak bisa diselesaikan hanya dengan mengandalkan pengetahuan dan teknologi. Permasalahan dan krisis lingkungan hanya bisa diatasi dengan merubah secara fundamental dan radikal cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam lingkungannya. Yang dibutuhkan adalah perubahan cara pandang dan perilaku yang bukan hanya orang perorang, akan tetapi harus menjadi budaya masyarakat secara luas. Dengan kata lain dibutuhkan perubahan pemahaman baru tentang hubungan antara manusia dengan alam, yaitu : konsep dasar pemikiran dan konsep yang tepat bukan hanya menekankan aspek antroposentrisme, akan tetapi menggunakan aspek teologi, sehingga menghasilkan konsep ekologi yang berspektif teologi, dan sebaliknya. peranan ormas keagamaan besar di Indonesia NU, Muhammadiyah dalam memberikan pemahaman mengenai pengelolaan lingkungan berdasarkan kajian keagamaan kepada umat Islam Indonesia menjadi signifikan. Memberikan arahan yang tepat maka peran umat Islam terhadap pengelolaan lingkungan lebih terarah dan lebih baik.Tujuan utama penelitian ini adalah untuk Menggali konsep gerakan eko- teologi Islam Ormas keagamaan besar Islam NU dan Muhammadiyyah. Melalui dua aspek, yaitu : pertama, apakah kedua ormas keagamaan tsb memiliki kelembagaan LH. Kedua, bagaimana program kerja kedua ormas tsb, serta bagaimana implementasinya dimasyarakat.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yakni melalui penelusuran kepustakaan (library research) yaitu jenis penelitian dari khazanah literatur dan menjadikan dunia teks sebagai objek utama analisisnya, yaitu dengan cara menuliskan, mengidentifikasi, mengklarifikasi, mereduksi, dan menyajikan data yang diperoleh dari sumber tertulis.Penelitian ini menyimpulkan : pertama, agama (baca: Islam) merupakan salah satu agama yang memiliki konsep teologi berspektif ekologi. Kedua, Ormas keagamaan besar Islam NU dan Muhammadiyyah memiliki peran penting dalam upaya penyelamatan lingkungan Hidup yang terintegrasi. Ketiga, NU memiliki kelembagaan dibidang lingkungan hidup dengan lahirnya LPBI-NU (Lembaga Penanggulangan Bencana dan perubahan Iklim Nahdatul Ulama, Muhammadiyyah memiliki Majlis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyyah, kedua lembaga tsb kuat berakar di komunitas masyarakat. Keempat, LPBI NU dan Majlis LH PP Muhammadiyyah memiliki konsep program yang sangat terstruktur dan implementatif. Salah satu implementasi program konkrit di masyarakat yang telah dilakukan LPBI-NU adalah program clean and sefty untuk 3R (Reuse, Reduce Recyle, red). Konsentrasinya pengelolan sampah dan Ekopesantren sedangkan yang dilakukan Majlis LH PP Muhammadiyyah adalah sadaqoh sampah.
Wahdat Al Wujud Dan Insan Kamil Menurut Ibnu Al Arabi Khamid Khamid
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Doktrin Wahdat Al-Wujud Inbu al-‘Arabi telah membangkitkan perdebatan adalah hubungan ontologis antara Tuhan dan alam. Pesoalan inilah yang menjadi bahan kajian ilmiah yang menarik bagi para ilmuan, baik para orientalis maupun para ilmuan Muslim sendiri. Berbeda dengan Abu Yazid dan Hallaj, yang keduanya mengungkapkan perkataan-perkataan aneh sebagai ledakan emosional tak terkendalikan ketika ada dalam keadaan tak sadarkan diri yang dalam istilah Sufi disebut syatabat dan karena itu maih bisa dimanfaatkan oleh kebanyakan para pengecam mereka, Ibnu al-Farabi adalah seorang Sufi Teosofis yang mengeluarkan pendapat-pendapatnya sebagai hasil kejeniusannya yang tinggi dan perenungannya yang mendalam dan imajinatif. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pemahaman wahdatul wujud dalam persepektive Ibnu Al Arabi.

Page 1 of 1 | Total Record : 7